Dari banyaknya program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong yang belum disetujui dalam usulan anggaran perubahan 2025, Komisi I DPRD Tabalong menyoroti beberapa program yang dianggap penting dan perlu diperjuangkan. Salah satunya adalah program yang berkaitan dengan perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan tradisi budaya daerah.
Hal ini disuarakan Komisi I DPRD Tabalong saat rapat kerja evaluasi program dan kegiatan APBD 2025, serta rencana program dan kegiatan anggaran perubahan 2025 bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tabalong pada 15 Mei 2025.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong mengusulkan penambahan anggaran sebesar 444 juta rupiah khusus untuk perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan objek pemajuan tradisi budaya. Dalam hal ini, berupa pengiriman perwakilan setiap kabupaten/kota di Kalsel untuk promosi seni tradisi dan budaya di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Anggaran ini kemudian ditolak dalam proses pengusulan perubahan 2025.
Ketua Komisi I DPRD Tabalong, Akhmad Helmi, menuturkan pihaknya sepakat untuk memperjuangkan anggaran terkait kegiatan tersebut, karena dinilai penting dalam upaya pelestarian seni tradisi dan budaya yang ada di Kabupaten Tabalong.
“Tadi kami sepakat, sudah, kita akan memperjuangkan untuk anggarannya, baik untuk sarana dan prasarananya maupun untuk fasilitas pergelaran budaya kita di Anjungan Kalsel di Taman Mini di Jakarta.” ujar Akhmad Helmi, Ketua Komisi I DPRD Tabalong.
Akhmad Helmi menambahkan, dengan terealisasinya program kegiatan ini, dirinya menilai hal tersebut dapat memperluas promosi seni tradisi dan budaya Kabupaten Tabalong di tingkat nasional.
(Gazali Rahman / TV Tabalong)
