Berlokasi di Wilayah Penghasil Pertanian yang unggul, Pondok Pesantren Al-Madaniyah Jaro, berinovasi dengan membangun usaha Produksi Beras Premium. Pengembangan usaha yang dirintis dari binaan Yayasan Amanah Bangun Negeri tersebut, sebagai upaya dalam memandirikan dan kesejahteraan Pondok Pesantren, para Santri, hingga para Petani di sektar lokasi Pondok Pesantren.
Terletak di Desa Nalui Kecamatan Jaro, yang berjarak 54 Kilometer dari Pusat Ibu Kota Kabupaten Tabalong, Pondok Pesantren Al-Madaniyah Jaro berdiri di lingkungan terkenal dengan hasil Pertaniannya, salah satunya Padi. Pesantren ini dikelilingi hamparan pegunungan serta sawah-sawah luas yang menjadi salah satu sumber kehidupan Masyarakat setempat.
Dengan melihat potensi ini, Ponpes bergerak membangun kemandirian ekonomi melalui pengembangan usaha Produksi Beras Kemasan. Usaha ini merupakan hasil inisiasi dari kerjasama Ponpes Al-Madaniyah Jaro dengan Yayasan Amanah Bangun Negeri melaui Program Adaro Pesantren Sejahtera.
Tujuannya untuk menciptakan usaha berkelanjutan yang dapat menopang ekonomi Pesantren, membekali ilmu wirausaha bagi Santri, dan menyejahterakan para Petani sekitar dengan menyerap hasil panen mereka.
Melauli Program Adaro Pesantren Sejahtera, YABN memberikan pembinaan intensif pada Ponpes Al –Madaniyah Jaro, sehingga dibentuk badan pengelola Usaha Pesantren, BPUP Al-Madaniyah. Para pengurus Bpup diberikan pembinaan mulai dari kepemimpinan, kelembagaan, hingga unit usaha.
Di tahap awal YABN memberikan permodalan sebesar 293 Juta. Modal ini digunakan untuk membeli gabah dari Petani, serta melengkapi fasilitas Produksi mulai dari mesin pengolah, timbangan digital hingga biaya Produksi selama Dua Bulan Pertama.
Setiap Produksi, BPIP Al-Madaniyah menggiling sekitar Satu Ton Gabah, dan mampu menghasilkan 6,5 Kuintal Beras Premium siap jual. Beras ini dikemas dalam 3 ukuran, yaitu 4 Kilogram, 5 Kilogram, dan 32 Kilogram, dengan harga terjangkau yakni 15 Ribu Rupiah Per Kilogram.
Dalam Prosesnya, para Santri Kelas akhir turut dilibatkan sebagai bagian pembelajaran kewirausahaan. Harapannya setelah lulus, mereka sudah siap menciptakan lapangan kerja sendiri. Memanfaatkan Alumni dan Orang tua Santri sebagai reseller, pangsa pasar beras premium ini terus meluas. Tak hanya Jaro dan sekitarnya, pesanan juga sudah mengalir dari Kota Tanjung bahkan hingga Kalimantan Timur.
“Jadi alur pertama yang kami lakukan dalam pengolahan Beras ini yang pertama kami melakukan penggilingan padi yang telah kami beli, setelah itu padi itu kami bawa ke gudang, lalu di gudang kami lakukan penyaringan, jadi disini yang kita jual Beras yang benar-benar memiliki kualitas premium, dan untuk tahap selanjutnya itu kami melakukan packing atau pengemasan, jadi di kemasan ada 3 kriteria, yang pertama ukuran 4 kilogram, kemudian 5 kilogram, dan 32 kilogram. Karena sesuai dengan harapan Pondok, harapan Adaro juga bahwasanya kita akan menyejahterakan Masyarakat sekitar, jadi kami mengambil padi di Masyarakat sekitar Jaro. Jadi kami melakukan pembelian tergantung kualitas gabah yang dimiliki warga di sekitar, kalau kualitas nya baik kami akan membeli di kisaran 7.000 sampai 7.200, dengan ketentuan kadar air dibawah 13 Persen. ” Ujar murdani, Ketua Bpup Al-Madaniyah.
Kurang dari Satu Bulan berjalan, unit usaha ini sudah mampu menghasilkan pendapatan kotor sebesar 11 Juta Rupiah. Keuntungan usaha dibagi untuk kesejahteraan Pesantren, operasional unit usaha, dan juga dialokasikan untuk dana sosial.
“Alhamdulillah sampai saat ini bantuan yang telah diberikan kepada Pondok Pesantren Al-Madaniyah alhamdulillah dana yang diberikan kami gunakan dengan sebaik mungkin, dan harapan kami kedepannya semoga Adaro bisa mensupport lagi khususnya dibidang ekonomi yang lain, misalnya di Jaro ini kita sangat kaya dengan hasil alamnya itu air bersih, mudah mudahan dari pihak Adaro bisa nanti memberikan batuan lagi yaitu dalam bentuk pengelolaan air minum. ” Ujar Murdani, Ketua Bpup Al-Madaniyah.
Di awal Produksi, usaha ini sempat mengalami kendala keterlambatan Produksi akibat tingginya harga gabah. Namun kendala terus dievaluasi, sehingga hal tersebut menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama dengan petani lokal, agar pasokan gabah terjamin di masa mendatang.
“Jadi dari tahap 1 yang menjadi fokus kita adalah, kita ingin fokus penyediaan gabahnya, ternyata kemarin kita berselisih dengan musim, jadi sudah habis panen kita baru mulai kegiatan usahanya, ini yang menjadi evaluasi kita, kita nanti kedepan supaya dapat pasokan gabah yang cukup kita akan bina beberapa petani disana, dan nanti hasilnya bisa dikelola oleh Pesantren, ini yang menjadi evaluasi penyediaan gabah dan tentunya penguatan kelembagaan usahanya, itu yang menjadi fokus pendampingan kami setelah tahun ini” Ujar Chajndra fajar Putra, Supervisor Adaro Nyalakan Sejahtera.
Ke depan, YABN merencanakan pembangunan gudang penggilingan dan penyimpanan gabah milik Ponpes sendiri. upaya ini diyakini akan mengoptimalkan Produksi dan mendorong keberlanjutan usaha Pesantren lebih baik lagi.
Hadir dengan Brand “Beras Super Jaro”, kualitas beras ini tak perlu diragukan. Proses pemilahan ketat membuat beras memiliki warna Putih, bersih, dan pulen, serta diberdayakan langsung dari hasil Tani Masyarakat.
Usaha berbasis Pesantren ini menjadi upaya kemandirian ekonomi, dengan mengandalkan potensi lokal, kolaborasi, dan niat baik untuk membangun umat.
(MUHAMMAD ARIADI, TV TABALONG)
