Keterbatasan jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) masih menjadi tantangan sektor Pertanian di Kabupaten Tabalong. Untuk memenuhi kebutuhan pendampingan di 131 Desa dan Kelurahan. Pemkab Tabalong memaksimalkan Penyuluh Swadaya membantu tugas PPL. demi memastikan inovasi dan informasi Pertanian tetap tersampaikan hingga ke para Petani di Pelosok.
Dengan jumlah 68 Penyuluh Berstatus ASN. Satu penyuluh harus menangani dua hingga tiga Desa. Saat ini Pemkab Tabalong masih memaksimalkan Penyuluh Pertanian Swadaya untuk membantu tugas pendampingan di lapangan. Kolaborasi antara penyuluh ASN dan Penyuluh Swadaya dinilai menjadi kunci agar informasi dan program pertanian tetap tersampaikan secara merata kepada Petani.
Kepala Bidang Penyuluhan DKPPTPH Tabalong. Rahman Effansyah, Menegaskan pentingnya peran penyuluh dalam pembangunan pertanian. Penyuluh memiliki peran Vital dalam menyampaikan inovasi dan teknik budidaya yang lebih menguntungkan, termasuk mendorong Petani meningkatkan pola tanam dan produktivitas.
“Dalam menutupi kekurangan penyuluh ditempat kita, mudah mudahan nanti ada rekrutmen dari Pemerintah Pusat, karena penyuluh Tahun depan sudah ditarik ke Pusat, jadi diharapkan ada rekrutmen dari Pemerintah Pusat, disamping itu untuk membantu di lapangan, kita ada penyuluh Pertanian Swadaya.” Ujar Rahman Effansyah, kabid Penyuluhan DKPPTPH Tabalong.
Rahman berhara Pemerintah Pusat dapat melakukan rekrutmen penyuluh. Menyusul kebijakan penarikan status penyuluh ASN menjadi pegawai pusat pada Tahun mendatang. Ia menegaskan bahwa perubahan status ini tidak mengurangi tugas mereka di Daerah. Sebab fasilitas kerja hingga keberadaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) tetap berada dalam dukungan Pemerintah Kabupaten.
(MUHAMMAD ARIADI. TV TABALONG)
