Home Pendidikan Metode Storytelling Mampu Tingkatkan Imajinasi Hingga Kemampuan Bahasa Anak

Metode Storytelling Mampu Tingkatkan Imajinasi Hingga Kemampuan Bahasa Anak

by iin hendriyani

Pembelajaran unggulan dalam meningkatkan Literasi Pelajar. Metode ini dinilai dapat menumbuhkan imajinasi, mengembangkan keterampilan berbahasa,  serta mendorong daya kritis Anak anak.

Hal ini disampaikan narasumber Pelatihan Storytelling yang digelar Dispersip Tabalong pada 20 November 2025, di Gedung Sarabakawa Tanjung. Pelatihan  bagi para Pegiat Literasi dan Guru ini, diisi 2 narasumber kompeten dari Perpusnas RI, yaitu Yudhi Firmansyah dan Sadariah Ariningrum.

Kegiatan ini dirangkai untuk memperkuat Literasi dasar anak Tabalong melalui teknik bercerita dan membaca yang kreatif dan terstruktur. Melalui Pelatihab ini, Yudhi Firmansyah menekankan pentingnya bercerita untuk meningkatkan imaginasi dan pemahaman Anak.

Lewat pendekatan dramatik dan media yang tepat, bercerita dinilai mampu menarik perhatian dan meningkatkan motivasi belajar Anak. Ia juga menegaskan manfaat bercerita bagi penguatan Literasi. Seperti menambah kosakata, mengembangkan keterampilan berbahasa, serta mendorong daya kritis dan menumbuhkan minat membaca sejak dini.

 “Antusias di Tabalong ini saya liat, dari berbagai macam Guru SD, SMP, TK, PAUD, SMA dan juga pengelola Perpustakaan terutama sangat sangat antusias sekali, bahkan mereka dari Pagi sampai Sore ini mengikuti kegiatan ini dengan sangat antusias. Dan tentunya mereka banyak bertanya juga terkait dengan Literasi itu seperti apa, mulai dari defini Literasi, mulai dari Pilar-pilar Literasi sampai dengan pentingnya Literasi untuk kegiatan di Kabupaten Tabalong ini tentunya,” Ujar Yudhi Firmansyah, Pmateri dari Perpusnas RI.

Pemateri lainnya Sadariah Ariningrum dikesempatan ini memaparkan teknik membaca nyaring yang menggabungkan unsur Visual Auditori dan Kognitif dalam menyampaikan cerita kepada Anak. sadariah menjelaskan, tiga komponen utama teknik ini yaitu, pembaca pendengar dan bahan bacaan yang harus dikelola terstruktur agar pambelajaran lebih menyenangkan dan efektif. Variasi nada, kecepatan,jeda dan kontak mata dianggap mampu mengembangkan kosakata, meningkatkan fokus, dan memperluas pemahaman teks pada Anak.

 “Tentunya harapannya bisa bermanfaat Positif dengan mengadakan kegiatan Literasi ini dan diaplikasikan dalam Sekolah ataupun Perupustakaan Sekolah yang ada di Kabupaten Tabalong, karena banyak manfaat yang akan diterima seperti meningkatakan jumlah kosakata, mengasah daya imajinasi, kemudian memprlebar rentagn fokus atau konsentrasi Anak dan banyak lagi segudang manfaat lainnya,” Ujar Sadariah Ariningrum, Pemateri dari Perpusnas RI.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pemicu bagi para Guru dan pengelola Perpustakaan untuk menerapkan metode bercerita dan membaca nyaring secara konsisten di Lingkungan Pendidikan Tabalong.

(MUHAMMAD KHAIRILLAH, TV TABALONG)

You may also like

Leave a Comment