Untuk mewujudkan Tabalong yang religius, Pemerintah Kabupaten Tabalong menyiapkan program Satu Desa Satu Dai yang dikerjasamakan dengan pondok pesantren yang ada di Tabalong. Untuk memantapkan program tersebut, pemerintah daerah juga berencana mengirim para santri untuk studi kuliah ke luar negeri.
Program Satu Desa Satu Dai ini dipaparkan Bupati Tabalong saat menghadiri Maulid Agung yang digelar Majelis Nurunnubuwwah di Desa Karangan Putih, Kecamatan Kelua, pada 17 September 2025. Program ini merupakan salah satu prioritas bupati dan wakilnya.
Dalam penjelasannya, Bupati Noor Rifani menyampaikan pihaknya telah menjalin kerja sama dengan sembilan pondok pesantren besar di Tabalong untuk menyiapkan program Satu Desa Satu Dai. Melalui kerja sama tersebut, calon dai terpilih akan dibina untuk meningkatkan kualitas keilmuan agar lebih siap mendampingi masyarakat di desa.
Tak hanya itu, Bupati Tabalong juga mengungkapkan rencana pemberangkatan dai untuk melanjutkan studi ke luar negeri, seperti di Kairo atau Yaman. Langkah ini dinilai sebagai investasi sumber daya manusia keagamaan yang akan memberikan efek jangka panjang bagi pembinaan umat di Tabalong.
“Kami laporkan juga program Satu Desa Satu Dai. Alhamdulillah, kita sudah melakukan MoU kerja sama dengan sembilan pesantren di Kabupaten Tabalong, dan insya Allah nanti kita akan tindak lanjuti juga dengan universitas di luar, mungkin di Kairo, di Yaman nanti insya Allah sesegeranya. Sehingga dai-dai yang dari kerja sama sembilan pesantren tadi bisa nanti kita kuliahkan di luar, sehingga kembali ke Tabalong menjadi dai nantinya,” ujar Muhammad Noor Rifani, Bupati Tabalong.
Di kesempatan ini, Bupati Noor Rifani berharap dukungan jamaah terhadap program tersebut serta keberadaan dai di setiap desa semakin memberikan peran nyata dalam membina masyarakat serta mengokohkan visi Tabalong Smart, yaitu Tabalong Religius.
(Muhammad Khairillah/TV Tabalong)
