Home Pertanian & Perkebunan Pemkab Tabalong Fokus Kembangkan Bawang Merah Tanam Biji, Ini Kelebihannya

Pemkab Tabalong Fokus Kembangkan Bawang Merah Tanam Biji, Ini Kelebihannya

by iin hendriyani

Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPPTPH) Kabupaten Tabalong kini fokus mengembangkan budidaya bawang merah melalui sistem tanam biji. Budidaya bawang tanam biji dinilai memiliki kelebihan dibanding umbi.

Kepala DKPPTPH Tabalong, Fahrul Raji, menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan bantuan bibit bawang merah berupa biji kepada sejumlah kelompok tani dengan total luas lahan mencapai 30 hektare. Menurutnya, para petani sendiri yang mengusulkan penggunaan bibit dari biji karena dianggap lebih tahan terhadap penyakit maupun hama, serta memiliki tingkat keberhasilan panen yang lebih tinggi.

Berdasarkan catatan DKPPTPH, hasil panen bawang merah dari biji menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan. Jika sebelumnya per hektare hanya mampu menghasilkan 7 hingga 8 ton, kini dengan sistem tanam biji bisa mencapai 10 ton per hektare.

Kelebihan lainnya, bibit bawang dari biji dinilai lebih kuat terhadap perubahan cuaca ekstrem dan lebih tahan terhadap serangan hama.

Untuk tahun 2026 mendatang, pemerintah daerah telah menyiapkan anggaran tambahan guna membuka lahan tanam yang lebih luas. Tidak hanya itu, rencana pembangunan fasilitas pascapanen seperti gudang penyimpanan juga tengah disiapkan agar hasil produksi bawang merah masyarakat dapat dikelola secara maksimal.

“Untuk di Tabalong memang khusus anakan bawang ada umbi, ada biji. Kebetulan di Tabalong mereka sukanya biji. Kenapa biji? Ini kalau dilihat memang waktunya lebih lama sebenarnya, tetapi untuk keunggulannya adalah mereka tahan dengan hama, lalu tingkat keberhasilannya lebih besar. Jadi, kawan-kawan di Tabalong ini berkeinginan kalau bisa bantuannya bukan umbi, tapi biji. Jadi, kita menyesuaikan dengan keinginan kawan-kawan,” ujar Fahrul Raji, Kepala DKPPTPH Tabalong.

Fahrul menambahkan, kendala yang selama ini dihadapi petani antara lain biaya produksi, kondisi tanah, hingga keterampilan teknis dalam budidaya. Meski demikian, pihaknya tetap optimistis pengembangan komoditas bawang merah di Tabalong dapat berjalan dengan baik sehingga kebutuhan masyarakat akan bawang merah bisa tercukupi tanpa harus banyak bergantung dari luar daerah.

(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)

You may also like

Leave a Comment