Komisi II DPRD Tabalong menyambut baik tawaran kerja sama dari PT Bridgestone Kalimantan Plantation terkait pembelian lateks kering dari para petani karet di Tabalong. Namun, sebelum hal itu dilaksanakan, Komisi II DPRD Tabalong mengingatkan pemerintah daerah untuk membenahi masalah karet di Tabalong.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Tabalong, Winarto, saat diwawancarai usai memimpin rapat pansus pada Senin, 11 Agustus 2025, di ruang rapat Sekretariat DPRD Tabalong.
Winarto mengungkapkan bahwa tawaran dari PT Bridgestone merupakan peluang yang baik bagi petani karet. Selain dari segi harga, kualitas karet yang disediakan juga harus baik, sehingga dapat berdampak pada meningkatnya mutu hasil karet di Tabalong.
Namun, ia juga mengingatkan pemerintah daerah untuk terlebih dahulu melakukan pembenahan terhadap masalah karet di Tabalong, seperti penyakit gugur daun dan jamur akar putih yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Menurutnya, penanganan penyakit ini menjadi perhatian khusus jika pemerintah daerah ingin produksi karet di Tabalong lebih baik dan mampu memenuhi permintaan dari luar.
“Kita berharap investasi itu sudah mulai bermunculan di Tabalong, apalagi itu bahan yang sudah setengah jadi bahkan bahan jadi. Memang seharusnya begitu. Hilirisasi itu harus begitu, dan kita harus menyambut upaya-upaya pemerintah daerah kalau memang ingin menghadirkan beberapa investor untuk berinvestasi di Tabalong. Tapi sekali lagi, diperhatikan itu. Jangan sampai hanya pada tataran wacana, mereka meminta data terhadap bahan baku, ternyata kita tidak bisa menyajikan itu sehingga investasi akan pergi kembali,” ujar Winarto, Ketua Komisi II DPRD Tabalong.
Winarto juga mengungkapkan dukungan kepada para petani dalam memproduksi lateks kering yang dihargai oleh PT Bridgestone Kalimantan Plantation sebesar Rp34.400 per kilogram. Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga jual karet biasa.
(Maria Ulfah/TV Tabalong)