Home Pertanian Pemkab Tabalong Siapkan Dua Langkah Strategis Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Pemkab Tabalong Siapkan Dua Langkah Strategis Tingkatkan Produktivitas Pertanian

by iin hendriyani

Pemerintah Kabupaten Tabalong terus mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian sebagai upaya mewujudkan kemandirian dan swasembada pangan di daerah. Dengan strategi penanaman dua hingga tiga kali setahun, Pemkab Tabalong menargetkan hasil produksi padi meningkat signifikan.

Bupati Tabalong mendorong penerapan pola tanam dua hingga tiga kali setahun sebagai strategi untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Strategi ini dipaparkan dalam audiensi yang digelar Bupati bersama Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Tabalong, serta Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan pada 6 Agustus 2025 di kediaman Bupati Tabalong.

Dalam audiensi ini, Bupati Noor Rifani menegaskan bahwa peningkatan hasil pertanian menjadi perhatian utama, terlebih 60 persen penduduk Tabalong menggantungkan hidup pada sektor pertanian.

Bupati menyebutkan dua strategi utama yang akan diterapkan. Pertama, meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari satu kali panen menjadi dua kali panen dalam setahun. Kedua, mendorong penggunaan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas lahan dari rata-rata empat ton per hektare menjadi lima ton.

Upaya ini juga disusul dengan optimalisasi lahan pertanian, pencetakan sawah baru, perbaikan sarana dan prasarana pertanian, serta normalisasi anak sungai dan saluran irigasi.

“Kami sepakat dengan beliau, ada dua strategi yang harus kita lakukan. Yang pertama, bagaimana IP atau penanaman padi ini dari 100 menjadi 200 atau dua kali tanam. Yang kedua, menggunakan bibit unggul sehingga hasilnya per hektare bisa meningkat dari empat ton menjadi lima ton. Jadi, langkah ini yang kita lakukan melalui strategi optimalisasi lahan, kemudian juga melakukan intensifikasi melalui cetak sawah, serta perbaikan sarana prasarana, salah satunya irigasi,” ujar M. Noor Rifani, Bupati Tabalong.

Kepala BPSBTPH Kalsel, Zainul Arifin, turut mendukung penuh upaya Pemkab Tabalong. Ia menjelaskan bahwa peningkatan produksi pangan bisa diwujudkan melalui peningkatan indeks pertanaman yang dikenal dengan istilah IP 100, IP 200, hingga IP 300.

Saat ini, Kabupaten Tabalong memiliki luas baku sawah sekitar 9.138 hektare dengan indeks pertanaman sebesar 1,54. Dengan peningkatan ke IP 200, produksi padi Tabalong diproyeksikan bisa mencapai 80 ribu ton per tahun.

“Yang kita inginkan adalah peningkatan produksi. Beberapa strategi yang kita lakukan adalah peningkatan indeks pertanaman, yang tadinya tanam sekali menjadi tanam dua kali, hingga menjadi tiga kali, yang populer dengan sebutan IP 100, IP 200, IP 300. Itu bisa dilakukan ketika potensi lahan masih tersedia. Seperti yang kami paparkan tadi, potensi lahan di Tabalong untuk luas baku sawahnya adalah 9.138 hektare. Saat ini baru mencapai IP 1,54, itu yang akan kita tingkatkan menjadi IP 200, sehingga produksi padi Tabalong meningkat hingga 80.000 ton,” jelas Zainul Arifin, Kepala BPSBTPH Kalsel.

Capaian tersebut diharapkan mampu menjadikan Tabalong sebagai daerah yang mandiri dalam hal ketersediaan dan keterjangkauan komoditas pangan, tanpa bergantung pada pasokan dari luar daerah.

(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)

You may also like

Leave a Comment