Pembangunan jalan usaha tani di tahun 2025 juga menyasar daerah perkotaan, salah satunya berlokasi di Jalan Dandung Suchrowardi, Komplek Stadion Pembataan. Rencana pembangunan jalan tersebut disambut positif oleh petani setempat.
Ketua Kelompok Tani Anikarya Kelurahan Pembataan, Saimin, menyambut positif rencana pemerintah melakukan pembangunan jalan usaha tani di area persawahan RT 6 Kelurahan Pembataan. Saimin berharap pembangunan jalan usaha tani di lokasi ini dapat membantu distribusi hasil pertanian yang ada di daerah tersebut.
Saimin menambahkan, pihaknya telah mengusulkan pembangunan jalan usaha tani sejak tahun 2022 lalu dan baru akan direalisasikan di tahun 2025. Jalan yang diusulkan semula memiliki panjang 1,5 kilometer. Namun, karena terkendala hibah yang belum rampung, akhirnya pemerintah daerah hanya akan membangun sepanjang 108 meter dengan lebar jalan 2 meter.
Lahan pertanian di wilayah Pembataan ini memiliki luas sekitar 30 hektare yang digarap oleh dua kelompok tani. Saimin mengaku sudah 15 tahun tidak memiliki jalan usaha tani, sehingga sangat menyulitkan untuk mengangkut hasil pertanian.
“Untuk jalan baru, tahun ini mau dibikinkan. Semenjak sebelumnya, orang ke sawah atau menggarap sawah ini belum ada jalan usaha tani. Jadi, saya berterima kasih besar kepada pemerintah daerah yang sudah menanggapi permintaan kami, khususnya di sini. Lima belas tahun kurang lebih belum ada jalan usaha tani, jadi petani kalau ke sawah melewati jalan galangan-galangan saja, tidak ada jalan usaha taninya. Syukur alhamdulillah, tahun ini mau dibikinkan. Mudah-mudahan petaninya bisa memakai jalan usahanya untuk mengangkut hasil panennya.” ujar Saimin, Petani.
Saimin berharap rencana pembangunan jalan usaha tani yang hanya 108 meter tersebut bisa diperpanjang sesuai usulan dari para petani. Jika usulan jalan sepanjang 1,5 kilometer dapat terealisasi, maka akan menghubungkan wilayah pertanian di Kelurahan Pembataan hingga ke Kelurahan Sulingan.
(Muhammad Ariadi / TV Tabalong)
