Dalam rangka menunjukkan komitmen dalam penurunan stunting di Tabalong, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tabalong melaksanakan Audit Kasus Stunting (AKS) Siklus Kedua tahun 2024. Pada kegiatan tersebut disampaikan pelaksanaan dari hasil AKS Siklus 2 serta hasil rekomendasi tim pakar.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Tabalong melaksanakan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting (AKS) Siklus Kedua pada Kamis, 31 November 2024, di Aston Tanjung City Hotel, Mabu’un.
Kegiatan ini dihadiri Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong sekaligus Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten Tabalong, Fitri Hernadi; Kepala SKPD lingkup Pemkab Tabalong; RSUD Haji Badaruddin Kasim; Tim Pakar Audit Kasus Stunting Kabupaten Tabalong yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter spesialis obgyn, psikolog, ahli gizi, Koordinator Program Manager Satgas PPS Provinsi Kalsel, camat, kepala puskesmas se-Tabalong, perusahaan swasta, serta koordinator penyuluh KB se-Kabupaten Tabalong.
Pelaksana Tugas Sekretaris DP3AP2KB Tabalong, Normaliani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada Audit Kasus Stunting (AKS) Siklus 2 tahun 2024 yang dilaksanakan di seluruh desa/kelurahan se-Kabupaten Tabalong, terdapat 50 kasus yang diangkat, tersebar di 31 desa dan kelurahan di Tabalong.
Audit ini bertujuan untuk melakukan identifikasi, seleksi, dan analisis terhadap kasus-kasus stunting yang terjadi.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, diperlukan dukungan semua SKPD, lintas program, dan lintas sektor mitra untuk berkomitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting.
“Melalui penguatan deteksi dini dan intervensi yang tepat, baik intervensi spesifik maupun sensitif secara kolaborasi, kejadian stunting dapat dicegah,” ujar Normaliani, Plt Sekretaris DP3AP2KB Tabalong.
Normaliani menambahkan bahwa di Kabupaten Tabalong upaya penurunan angka stunting terus menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Tabalong tercatat sebesar 18,1 persen, turun sebesar 1,6 persen dari angka 19,7 persen pada tahun 2022 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Hasil ini menunjukkan bahwa Kabupaten Tabalong secara konsisten mengalami penurunan prevalensi stunting sejak tahun 2019.
(Nova Arianti/TV Tabalong)