Selama tahun 2024, Disdikbud Tabalong melaksanakan rehabilitasi dan pembangunan sarpras baru di puluhan SD se-Kabupaten Tabalong. Program tersebut disusun sesuai skala prioritas kebutuhan masing-masing sekolah, yang kemudian dilaksanakan secara bertahap setiap tahun.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Tabalong melakukan rehab dan pembangunan baru di 56 sekolah dasar di Tabalong pada tahun 2024. Rehabilitasi mulai dari perbaikan ruang kelas, WC, pagar, hingga pemasangan paving blok, termasuk juga pembangunan ruang kelas baru dan sarpras lainnya, seperti laboratorium komputer, perpustakaan, dan ruang UKS.
Kepala Bidang Pembinaan SD Disdikbud Tabalong, Masdulhak Abdi, menjelaskan bahwa sekolah yang memperoleh program ini berdasarkan hasil pemantauan dan pencatatan kerusakan-kerusakan fisik di setiap sekolah. Kemudian disusun sesuai skala prioritas untuk dilakukan rehabilitasi dan pembangunan baru secara bertahap setiap tahunnya.
“Ini harapan kami dengan kegiatan ini, ada perbaikan pelayanan pendidikan di Kabupaten Tabalong. Jadi tidak ada keluhan-keluhan dari sekolah-sekolah yang rusak berat, yang tidak bisa dipakai, kemudian meja kursi dan sebagainya yang menghambat proses kegiatan belajar-mengajar dilakukan di sekolah. Jadi kita berharap dari tahun ke tahun ada perbaikan, perbaikan mutu melalui kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan di dinas pendidikan ini, terutama di bidang pembinaan SD.”
Masdulhak Abdi, Kabid Pembinaan SD Disdikbud Tabalong
Dari 56 SD yang memperoleh program rehab dan bangunan baru, 52 SD di antaranya dianggarkan melalui APBD sebesar Rp 20,297 miliar. Anggaran ini tidak hanya berupa fisik, tetapi juga non-fisik yang terdiri dari 4 program unggulan Disdikbud Tabalong, yaitu pengembangan literasi dan numerasi, penguatan komunitas belajar, penguatan digitalisasi pendidikan, serta pengembangan minat bakat dan talenta siswa.
Sedangkan 4 SD lainnya dianggarkan melalui DAK APBN sebesar Rp 3,062 miliar. Khusus untuk DAK ini, sifatnya menyeluruh satu sekolah atau berupa paket rehab dan pembangunan, sehingga program yang dilaksanakan tidak hanya untuk satu bangunan saja, seperti yang dialokasikan melalui APBD.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)