Home Harga Bapok Pasokan Pertamax Terbatas, Antrean Kendaraan di SPBU Mengular

Pasokan Pertamax Terbatas, Antrean Kendaraan di SPBU Mengular

by iin hendriyani

Keterbatasan pasokan bahan bakar minyak jenis Pertamax dalam beberapa hari terakhir menyebabkan antrean panjang di sejumlah SPBU di Kabupaten Tabalong. Pola pengiriman yang dilakukan secara bergantian antar-SPBU membuat distribusi melambat. Hal ini diperparah dengan banyaknya masyarakat yang beralih dari awalnya menggunakan Pertalite, kini menjadi pengguna Pertamax.

Keterbatasan pasokan Pertamax ke sejumlah SPBU di Tabalong menimbulkan antrean panjang. Dalam beberapa hari terakhir, suplai bahan bakar harus dibagi bergantian ke setiap SPBU sehingga membuat sebagian titik tidak mendapatkan pasokan sesuai kebutuhan. Pasokan harian di SPBU Gunung Batu biasanya mencapai delapan ribu liter, namun dalam kondisi terbatas ini kebutuhan sering tidak terpenuhi sehingga penjualan harus diatur dengan lebih ketat.

Hal ini diakui Manajer SPBU Banua Sarana Megasindo Gunung Batu, Riyanto. Ia menjelaskan pengiriman terakhir ke SPBU mereka dilakukan pada 13 November. Setelah stok habis hingga Senin, pihaknya terpaksa menerapkan pola hemat agar ketersediaan bahan bakar tetap merata untuk masyarakat. Pembatasan penjualan pun diberlakukan: kendaraan roda empat dibatasi hingga dua ratus lima puluh ribu rupiah per unit, sementara untuk roda dua dibatasi maksimal seratus ribu rupiah.

“Kalau dibilang langka, enggak langka sih. Ada, tapi enggak cukup. Karena beberapa hari memang ada pengiriman masing-masing SPBU bergantian. Memang stok di Depo Pertamina itu minim, jadi berbagi, cuma untuk kuotanya tidak mencukupi untuk pengguna seluruh kabupaten.”
Riyanto, Manajer SPBU Gunung Batu

Terbatasnya pasokan Pertamax juga dialami SPBU Hikun. Hal ini diperparah dengan banyaknya pengguna Pertalite yang beralih ke Pertamax, sehingga menyebabkan antrean penjualan Pertamax di SPBU ini mengular, seperti yang terpantau pada 18 November 2025. Pengawas SPBU, Herman Rijal, mengatakan tingginya permintaan dalam kondisi pasokan terbatas membuat antrean terjadi sejak pagi hari.

Untuk mencegah kekurangan stok lebih cepat, SPBU Hikun juga menerapkan pembatasan. Roda empat dibatasi hingga 40 liter, sementara roda dua mendapat jatah full tank dan tambahan lima liter untuk persediaan.

“Ini kita batasi untuk pengisian BBM. Kalau mobil sekitar 40 liter satu kali dan tidak boleh melangsir. Kalau untuk motor roda dua, kita beri jatah full tank sama tambahan jeriken lima liter untuk persediaan ke depannya kalau-kalau tidak ada kiriman minyak ke SPBU Hikun. Kalau diuangkan mungkin sekitar seratus ribu lah.”
Herman Rijal, Pengawas SPBU Hikun

Baik Riyanto maupun Herman meyakini, situasi antrean di SPBU hanya dapat teratasi setelah pengiriman BBM kembali berjalan normal. Pihak SPBU juga mengimbau konsumen untuk tetap tertib selama proses pengisian agar distribusi BBM dapat berjalan lancar.

Muhammad Khairillah, TV Tabalong melaporkan.

You may also like

Leave a Comment