Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tabalong mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan. Pasalnya, puncak kemarau 2024 diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus 2024.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala Seksi Perlindungan Hutan KPH Tabalong, Aris Setiawan, saat ditemui belum lama tadi.
Aris menjelaskan puncak musim kemarau diprediksi terjadi sejak Juli hingga Agustus 2024. Hingga bulan Juli lalu, pihaknya telah menemukan 3 titik hotspot di Kabupaten Tabalong yang disebabkan oleh adanya pembukaan lahan oleh masyarakat.
Titik hotspot tersebut tersebar di Desa Suriyan dan Desa Kembang Kuning, Kecamatan Haruai, serta Desa Kasiau, Kecamatan Murung Pudak.
Meski di tahun 2024 ini merupakan kemarau basah atau musim panas yang masih terjadi hujan, Aris tetap meminta masyarakat untuk waspada dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
“Himbauannya kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam kegiatan pembukaan hutan dan lahan dalam kegiatan perladangan. Hindari pembukaan lahan dengan cara membakar,” ujar Aris Setiawan, Kasi Perlindungan Hutan KPH Tabalong.
Aris menambahkan untuk melakukan pencegahan Karhutla, pihaknya telah membentuk 13 Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di sejumlah wilayah di Tabalong. Rencananya, MPA akan kembali dibentuk di Desa Dambung Raya dan Desa Panaan, Kecamatan Bintang Ara.
(Dano Nafari, TV Tabalong)