Meningkatnya jumlah peziarah ke Makam Syekh Muhammad Nafis di momen libur Lebaran membawa berkah bagi para pedagang di sekitar area makam. Para pedagang mengaku mengalami peningkatan pendapatan yang sangat signifikan dibanding hari biasanya.
Momen libur panjang Hari Raya Idulfitri membawa berkah bagi para pedagang di sekitar area Makam Syekh Muhammad Nafis yang berlokasi di Desa Binturu, Kecamatan Kelua. Pasalnya, di momen Lebaran ini banyak masyarakat yang berkunjung untuk berziarah ke Makam Syekh Muhammad Nafis.
Salah seorang pedagang, Harmila, mengatakan di momen libur Lebaran ini merupakan suatu kesempatan baginya untuk berjualan di area makam, dikarenakan biasanya banyak para peziarah yang berdatangan dari berbagai daerah. Hal ini pun membuat omzet yang didapat Harmila meningkat hingga lima kali lipat dibanding hari biasanya.
“Biasanya meningkat sekali, setahun berjualan di sini empat kali.
(Meningkatnya kira-kira berapa kali lipat dibanding hari biasanya?)
Hari biasa sampai lima kali lipat.” ujar Harmila, Pedagang.
Peningkatan pendapatan juga dirasakan oleh Latifah, salah seorang pedagang lainnya di area makam. Ia mengatakan, saat berjualan di momen libur Lebaran ini, dirinya mampu meraup omzet hingga dua juta rupiah per hari.
“Kalau hari Minggu atau hari libur biasanya sejutaan, kalau karena imbah Hari Raya ini, dua lah. Omzetnya dua juta sehari.” ujar Latifah, Pedagang.
Makam Syekh Muhammad Nafis merupakan salah satu destinasi wisata religi yang dimiliki Kabupaten Tabalong. Beliau merupakan tokoh ulama asal Tanah Banjar yang lahir di Martapura pada masa Kesultanan Banjar tahun 1735 dan wafat di Kelua, Kabupaten Tabalong, sekitar tahun 1812. Beliau dikenal sebagai ulama yang ahli di bidang fikih dan tasawuf. Selain itu, sosoknya juga dikenal sebagai tokoh sufi yang tegas melawan segala bentuk penindasan di masa penjajahan.
(Nova Arianti – TV Tabalong)