Kuota gas LPG 3 kilogram untuk Kabupaten Tabalong di tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini dinilai akan berdampak terhadap ketersediaan LPG bersubsidi di masyarakat.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perdagangan dan Kemetrologian, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tabalong, Noviana Eredha, saat diwawancarai usai melakukan pemantauan penjualan gas LPG 3 kilogram di tingkat pengecer, pada Kamis, 10 Juli 2025.
Berdasarkan data, kuota LPG 3 kilogram untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar 6.148 metrik ton. Jumlah ini turun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 6.248 metrik ton. Penurunan ini disebut cukup berpengaruh, terutama di tengah tingginya minat masyarakat terhadap gas melon, termasuk dari kalangan UMKM yang setiap tahun semakin bertambah.
“Kalau informasi dari pihak Pertamina Patra Niaga, memang ada pengurangan kuota untuk Kabupaten Tabalong dibandingkan tahun sebelumnya, di tahun ini. Jadi cukup berpengaruh dengan banyaknya peminat. Setiap tahunnya itu peminatnya bertambah, dan UMKM kan juga mengalami peningkatan, sehingga pengguna LPG 3 kilogram ini cukup banyak,” ujar Noviana Eredha, Kabid Perdagangan & Kemetrologian, DKUKMPP Tabalong.
Pemerintah Kabupaten Tabalong pun terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menjamin distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran. Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan mengeluarkan Surat Edaran Bupati Tabalong tentang pengaturan penggunaan dan peredaran gas LPG 3 kilogram bersubsidi agar tepat sasaran. Pemerintah juga akan terus melakukan pemantauan di lapangan agar gas bersubsidi tersebut dapat selalu tersedia dengan harga jual sesuai harga eceran tertinggi yang telah ditetapkan.
(Nova Arianti/TV Tabalong)
