Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, angka kawasan kumuh di Kabupaten Tabalong turun signifikan. Hal tersebut dibuktikan dari program Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Tabalong yang berhasil menuntaskan sekitar 100 hektar kawasan kumuh.
Pada tahun anggaran 2021 hingga 2023, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Tabalong berhasil menurunkan angka kawasan kumuh di Tabalong.
Hal ini dibuktikan dengan menurunnya angka kawasan kumuh, yang semula di tahun 2021 seluas 276 hektar, dan hingga tahun 2023 turun menjadi 158 hektar.
Disperkim Tabalong telah melakukan pola penanganan kumuh selama 3 tahun tersebut, yaitu dengan melakukan pengawasan dan pengendalian, pemberdayaan masyarakat, hingga peningkatan kualitas yang di dalamnya berupa pemugaran, peremajaan, dan pembangunan pemukiman kembali kawasan kumuh.
Program Kota Desa Bebas Kumuh yang sudah dijalankan berhasil mengurangi angka kawasan kumuh. Bahkan, salah satu desa yang berada di Kecamatan Tanta sudah melaksanakan program tersebut secara mandiri dan terbukti berhasil.
Selain itu, program Kodeskum juga berhasil membawa Kabupaten Tabalong meraih peringkat 3 Lomba Hari Habitat Tahun 2024 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
“Hasil dari program Kodeskum ini jadi perhitungan kawasan kumuh sesuai SK kawasan kumuh tahun 2021 itu, Kabupaten Tabalong itu masih mempunyai kawasan kumuh sekitar 276 hektar, dengan program replikasi Kotaku kemudian Kodeskum tahun 2024, sekarang sudah berkurang menjadi 158 hektar, itu nanti tertuang dalam SK kawasan kumuh, sementara ini masih proses di bagian hukum,” ujar Dody Arief Priyono, Kabid Perkim Disperkim Tabalong.
Pada tahun ini, Disperkim Tabalong menganggarkan sekitar 600 juta untuk pelaksanaan penanggulangan kawasan kumuh melalui program Kodeskum. Anggaran tersebut akan diarahkan untuk desa-desa yang menjadi target kawasan kumuh di tahun ini, di mana masing-masing desa mendapatkan sekitar 50 hingga 70 juta untuk dana stimulasi kawasan kumuh.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)