Pemerintah Kabupaten Tabalong mengapresiasi peran dan dukungan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tabalong dalam upaya penurunan stunting. Pasalnya, berkat dukungan tersebut, capaian intervensi serentak pencegahan stunting dapat berjalan maksimal.
Hal ini disampaikan Penjabat Bupati Tabalong, Hamida Munawarah, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Tabalong, Febriadin Hapiz, dalam sambutannya saat membuka secara resmi pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tabalong pada Selasa, 9 Juli 2024, di Hotel Aston Tanjung.
Hapiz mengapresiasi seluruh tim yang terlibat atas capaian intervensi serentak pencegahan stunting pada bulan Juni 2024 yang telah mencapai 100 persen dalam pelayanan pengukuran tinggi badan dan penimbangan berat badan balita.
Menurutnya, capaian ini merupakan bukti kerja keras dan dedikasi dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Tabalong.
Dengan capaian intervensi serentak pencegahan stunting ini pula, Hapiz meminta seluruh komponen yang terlibat untuk tetap proaktif dalam mengawal ISPS, sehingga program penurunan angka stunting dapat berjalan dengan baik.
“Seluruh komponen yang terlibat dalam percepatan penurunan stunting kabupaten untuk proaktif dalam mengawal ISPS, komitmen kita tidak boleh berhenti sampai di sini. Kita harus memastikan program ini berjalan dengan baik tidak hanya di bulan Juni ini saja tetapi juga di bulan-bulan selanjutnya sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat,” ujar Febriadin Hapiz, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Tabalong.
Hapiz pun mengingatkan seluruh tim yang terlibat tidak boleh lengah dan terus memperkuat upaya penurunan angka stunting di Tabalong. Salah satunya ialah memastikan calon pengantin di Tabalong melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah, sehingga dapat melahirkan bayi-bayi yang terhindar dari risiko stunting.
Diketahui, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), selama 3 tahun terakhir angka prevalensi stunting di Tabalong semakin menurun, dari 28,2 persen pada tahun 2021 menjadi 19,7 persen pada tahun 2022 dan kembali turun menjadi 18,1 persen pada tahun 2023.
Angka tersebut berada di bawah provinsi dan nasional dengan prevalensi stunting pada tahun 2023 masing-masing 24,6 persen dan 21,5 persen.
(Dano Nafarin/TV Tabalong)