Pembangunan Jalan Tanjung Green City sepanjang 4.2 kilometer menggunakan dana pinjaman pemulihan ekonomi nasional sebesar 120 milyar rupiah, bersumber dari pemerintah pusat melalui PT SMI. Dari total dana tersebut, nilai kontrak untuk pembangunan badan jalan dan jembatan sebesar 104 milyar rupiah, sedangkan sisanya 16 milyar rupiah untuk dana pengelolaan.
Dalam proses pembangunan, Dinas PUPR menemukan sepanjang 2 kilometer jalan berkontur tanah yang labil, sehingga perlu dipadatkan dengan perkiraan dana mencapai 7 milyar rupiah. Tambahan dana tersebut rencananya diajukan kembali kepada PT SMI, dengan menggeser sisa dana pengelolaan. Hal ini disampaikan kepala Dinas PUPR Tabalong, saat rapat koordinasi bersama kepala daerah dan SKPD terkait, pada 13 juli 2022, di Aula Tanjung Puri Setda Tabalong.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani mengatakan, jika pergeseran anggaran memungkinkan, Dinas PUPR bersama BPKAD dan Bappeda diminta segera menindaklanjuti langsung dengan PT SMI, karena sebelumnya sudah ada pembicaraan awal.
Bupati Anang juga menyampaikan, Pemkab Tabalong akan menyiapkan dana APBD Kabupaten kurang lebih 300 juta rupiah, bersumber dari sisa royalti tahun 2021, untuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti median jalan, trotoar, dan PJU. Namun karena melihat kondisi geografis kawasan pembangunan jalan dan faktor cuaca tak menentu, ia meminta, agar perencanaan pembangunan berdasarkan skala prioritas, sehingga dapat disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
“Kenyataannya kada sesuai harapan misalnya, yaudah yang kita prioritaskan trotoar kah atau penerangan jalan. Nah yang penting PUPR siap pak agung, perhitungan keseluruhan atau parsial.” Kata Anang Syakhfiani, Bupati Tabalong.
Usai dibuka Bupati Tabalong, rapat dilanjutkan dengan dipimpin Wakil Bupati Tabalong, Mawardi. Mawardi menginstruksikan, Dinas PUPR dan kontraktor menggenjot progres pembangunan jalan Tanjung Green City, mengingat sisa waktu efektif tinggal 4 bulan. Ia mengusulkan, agar dilakukan efesiensi waktu pengerjaan.
“Mungkin pada saat musim panas, mereka harus full kerjanya. Mungkin ditambah waktunya, biasanya kerja sehari 4 jam bisa 6-7 jam. Nah nanti pada saat hujan mereka istirahat.” Kata Mawardi, Wakil Bupati Tabalong.
Pembangunan jalan Tanjung Green City menyerap 200 tenaga kerja lokal, dan sebagian besar menggunakan material lokal. Hal ini dilakukan karena pembangunan jalan bertujuan untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19. Dampak nyata pemulihan ekonomi bagi masyarakat luas, dinilai akan mulai terlihat saat jalan selesai dibangun. Pasalnya jalan menjadi arus perekonomian dari rdtr kawasan industri ke RDTR kawasan perkotaan. Selain itu, jalan baru ini akan memecah kemacetan di jalur utama perkotaan. (Alfi Syahrin, TV Tabalong).