Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini, Festival Budaya dayak Deah menampilkan konser “suara dari pedalaman” yang dibawakan musisi Sape Internasional, Uyau Moris. Di konser ini ia berkolaborasi dengan penyanyi Dayak Deah, Ajeng Kartini, serta bersama musisi Sensape Dayak Deah, Delis.
Pada konser ini, Uyau membawakan 5 lagu dan instrumen ciptaannya, baik lagu tradisional, hingga lagu internasional yang dikemas dengan menggunakan alat musik sape. Lagu-lagu yang dibawakannya seperti, lagu berjudul Adil Katalino, Bacuramin Kasaruga, Basengat Kajubata. Serta instrumen yang baru ia ciptakan berjudul happiness. Di kesempatan ini ia juga membawakan lagu ber-genre pop, ciptaan delis, yang merupakan tokoh Sensape Adat Dayak Deah. Di akhir konser Uyau Moris membawakan lagu Indonesia Pusaka, dengan berkolaborasi bersama Ajeng Kartini.
Usai penampilannya, Uyau Moris mengapresiasi kegiatan Festival Budaya Dayak Deah. Ia pun mengaku senang bisa berkolaborasi bersama Suku Dayak Deah. Di kesempatan ini ia juga mengajak anak muda Dayak Deah untuk tetap melestarikan tradisi lokal mereka.
“Saya masih bisa memainkan musik tradisi dengan alat musik yang sama, bedanya, dia bisa lebih leluasa seperti lagu pop yang tadi, sebenarnya sengaja membawakan lagu pop pada malam hari ini, karena kadang anak muda itu mikir ah alat musik tradisi ini kuno, siapa bilang, kita harus menjadi salah satu pencetus terhadap tradisi dan budaya kita, jangan sampai hilang begitu saja,” ungkap Uyau Moris.
Pada siang harinya, Uyau berkesempatan menyapa masyarakat yang hadir melalui meet and greet yang digelar di lokasi festival budaya. Dalam pertemuan ini, Uyau menceritakan perjalanan panjang dirinya bisa membawakan tradisi Dayak hingga ke tingkat Internasional.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)
