Pembukaan TNI manunggal membangun desa, TMMD ke-115 Tahun Anggaran 2022 diawali dengan upacara yang digelar pada Selasa 11 Oktober 2022, di Lapangan Sepakbola Desa Tanta, Kecamatan Tanta. Program kegiatan yang menjadi perwujudan manunggalnya TNI dengan rakyat ini, dibuka Bupati Tabalong Anang Syakhfiani.
Dalam sambutannya, Bupati Anang menyampaikan, TMMD merupakan program terpadu antara pemerintah Kabupaten Tabalong, TNI, dan masyarakat yang bertujuan mempercepat pembangunan daerah. Pemkab Tabalong sendiri memberikan dukungan anggaran sebesar 1,5 milyar rupiah. Bupati Anang juga mengatakan, program TMMD merupakan cara TNI untuk hadir di tengah masyarakat, dengan semangat gotong royong membangun infrastruktur.
“TMMD bukan semata membangun prasarana fisik saja, tetapi dalam kegiatan TMMD juga membangun semangat, dan rasa percaya diri masyarakat agar mampu mengelola potensi yang dimiliki, serta kesiapsiagaan menghadapi ancaman dan tantangan yang sedang dan akan kita hadapi. Kita ingin rakyat semakin sejahtera dan mandiri. Melalui TMMD inilah kita secara bertahap namun pasti, selalu ingin meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat,” tuturnya.
Dandim 1008 Tabalong, Letkol Czi Catur Witanto, dalam laporannya menyampaikan, pelaksanaan TMMD ke-115 berlangsung selama 30 hari dari tanggal 11 Oktober hingga 9 November 2022. Sasaran fisik program TMMD kali ini meliputi pembangunan badan jalan penghubung Desa Pamarangan Kanan, dengan Desa Murung Baru, di Kecamatan Tanta. Jalan yang akan dibangun sepanjang 1,02 kilometer, dan lebar 6 meter. Pada ruas jalan ini, akan dibangun infrastruktur pendukung berupa jembatan box culvert ukuran 7 meter kali 3 meter sebanyak 1 unit, dan pemasangan gorong-gorong di lima titik.
Selain itu, program TMMD ke-115 juga menyasar pembangunan fisik tambahan, berupa rehab rumah tidak layak huni 2 unit, rehab musholla 1 unit, dan pembuatan pos kamling 1 unit. Serta sasaran non-fisik berupa penyuluhan wawasan kebangsaan dan bela negara, keluarga berencana, pertanian, kamtibmas, rekrutmen TNI, bahaya narkoba, karhutla, hukum, agama, serta stunting balita, posyandu, dan posbindu PTM.
(Alfi Syahrin, TV Tabalong)
