TV Tabalong – Pemerintah arab saudi telah mengeluarkan aturan untuk pelaksanaan ibadah haji tahun ini, satunya batasan usia maksimal 65 tahun. Hal ini pun menyebabkan kebimbangan pada calon jamaah pasangan suami istri.
Salah satunya adalah Nurhayati, warga Desa Tantaringin Kecamatan Muara Harus. Ia melakukan pendaftaran haji berdua dengan suami, namun lantaran usia suami diatas 65 tahun, hanya nurhayati yang memenuhi syarat untuk berangkat. Nurhayati mengaku sempat ragu untuk berangkat sendiri, namun anak dan suaminya sepakat agar nuryati tidak menunda keberangkatan.
“Jadi saya ni sedih tulak sendiri, dari laki tertinggal, jadi sependapat anak, dangsanak, dan laki, berangkat haja jar, ini rezeki yang besar tahun ini, meninggalkan laki sedih pang Ulun, tapi seizinnya, inya memberi izin, saya meyakinkan berangkat” Kata Nurhayati, Calon Jamaah Haji Tabalong.
Berbeda dengan nurhayati, salah seorang jamaah asal Desa Kambitin Kecamatan Tanjung, Fauzi Darwis Muhammad saleh, mengaku bersyukur bisa berangkat di tahun ini bersama istrinya. Dirinya juga sudah melengkapi segala persyaratan keberangkatan jauh-jauh hari sebelumnya.
“(Gimana perasaanya setelah 2 tahun tidak bisa berangkat karena covid? ) Bersyukur alhamdulillah bisa berangkat, (tahun ini suami istri kah berangkat?) rencana suami istri, mendaftarnys juga suami istri, ( ini sudah pelunasan kah pak?) ini sudah lunas, sebelum covid sudah lunas, ini cuma menyelesaikan berkas berkasnya diperbaharui, fotonya, materainya, berkasnya yang dahulu diantar kesini (pian jamaah setor tahun berapa pak?) setor tahun 2010” Kata Fauzi Darwis Muhammad Saleh, Calon Jamaah Haji Tabalong.
Para jamaah ini pun berharap agar pemerintah kembali merevisi terkait aturan ini. Mengingat, ada beberapa jamaah pasangan suami istri yang seharusnya berangkat, namun gagal akibat terhalang aturan. (Muhammad Ariadi).
