Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kabupaten Tabalong, menggelar pelatihan konvensi hak anak, selama 3 hari dari 8 hingga 10 November 2022. Kegiatan ini diikuti 95 orang peserta, yang berasal dari lingkup pemerintah daerah dan juga berbagai lapisan masyarakat di Kabupaten Tabalong.
Pada kesempatan para peserta dipaparkan materi terkait dengan hak-hak dan perlindungan anak. Diantaranya terkait hak untuk bermain, hak untuk berkreasi, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan standar hidup yang layak, hak untuk mendapatkan perlindungan pribadi, hak untuk berkumpul, dan hak untuk mendapatkan identitas.
Pakar Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, sekaligus narasumber, Sri Prihantini Lestari Wijayanti menjelaskan pentingnya pelatihan ini. Sehingga seluruh kalangan dapat memiliki keseragaman berfikir yang sama terkait perlindungan dan pemenuhan hak anak berdasarkan konvensi hak anak.
“Ya sangat penting supaya kita bisa punya keseragaman berfikir yang sama, kadang -kadang kita harus tau ya oh tidak menyekolahkan anak itu salah, walaupun tidak punya uang misalnya ya, kendala nya yang di ekonomi. Harus ada pihak lainnya yang harus menyelesaikan jadi jangan ada alasan bahwa dengan keterbatasan ekonomi anak ga sekolah itu ga bisa,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Tabalong, Rusmadi mengatakan, para peserta yang sudah mengikuti kegiatan ini, wajib untuk menyampaikan ilmu yang telah didapat kepada lingkungannya. Sehingga perlindungan dan pemenuhan hak anak dapat benar-benar terwujud, atas dukungan semua kalangan.
“Mereka sebagai peserta ini nantinya sebagai petugas pengelola di tempatnya masing-asing, mereka berkewajiban untuk mensosialisasikan lagi kepada misalnya di sekolah itu kepada dewan guru yang lain dalam rangka pemenuhan hak anak dan perlindungan anak itu tadi,” jelasnya.
Selain narasumber dari kementerian PPPA RI, kegiatan ini juga diisi oleh narasumber Maydian Werdiastuti, yang merupakan Sekretaris Deputi Perlindungan Khusus Anak RI.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)
