Tafsir Al-Quran juga menjadi salah satu cabang yang diperlombakan dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an ke-47 Tingkat Kabupaten Tabalong tahun ini. Dalam tafsir ini terbagi 3 nomor lomba, yaitu tafsir Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Dalam cabang tafsir ini, para peserta dituntut untuk bisa menyampaikan tafsir salah satu ayat yang sudah diambil sejak pencabutan maqra. Didalam ayat tersebut, para peserta diminta untuk menterjemahkan sesuai cabang yang diikuti, kemudian menafsirkan ayat tersebut. Dewan hakim menetapkan 5 penilaian pada peserta saat menyampaikan tafsir, yaitu kosa kata, asbabun nuzul, kesesuaian ayat, penyampaian tafsir serta kesimpulan dari ayat tersebut, serta tidak ketinggalan hafalan 30 juz Al-Quran.
“Ada beberapa orang yang mempunyai standar ke tingkat provinsi, karena hafalannya bagus dan tafsir nya juga bagus, dan kami menyadari kalau untuk tafsir ini terus terang menurut kita termasuk lomba yang paling sulit dan paling berat, karena harus menguasai dan harus hafal 30 juz dan tafsirnya,” kata Juhrani, Dewan Hakim Cabang Tafsir Al-Qur’an.
Dewan hakim meminta kepada peserta yang lolos mewakili ke tingkat provinsi agar dapat terus berlatih. Terutama dalam menambah wawasan tentang tafsir, dengan berlatih ke pembimbing maupun mencari sumber referensi penguat secara mandiri.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)
