Sulitnya akses mendapatkan bahan bakar jenis solar kini menjadi keluhan di kalangan para petani yang ada di Tabalong. Pasalnya, sebagian besar petani di Tabalong menggunakan bahan bakar solar untuk menggunakan mesin pertanian dalam menggarap lahan.
Keluhan para petani ini disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Tabalong, Mursalin. Ia mengatakan kesulitan petani mendapatkan solar bersubsidi sudah lama terjadi. Untuk mengatasi hal ini, Komisi II DPRD Tabalong berencana melakukan pertemuan dengan pihak terkait, baik Dinas Pertanian, Disperindag, hingga berkonsultasi dengan PT Pertamina. Mursalin juga berharap pihak eksekutif dalam mengatasi permasalahan ini.
“Jadi dengan kondisi susahnya mendapatkan solar, sedangkan petani kan sekarang membutuhkan solar bersubsidi itu supaya sampai langsung ke masyarakat, jadi masyarakat itu sebagian besar dari kelompok tani yang ada di kabupaten tabalong itu mengharapkan bagaimana caranya mereka mendapatkan solar bersubsidi, baik itu melalui pengelolaan perumda, atau mereka bikin depo sendiri kerjasama dengan pertamina atau pemilik SPBU,” tutur Mursalin, Wakil Ketua Komisi II DPRD Tabalong.
Mursalin mengatakan kesulitan petani mendapatkan solar bersubsidi mempengaruhi produktivitas petani. Pasalnya beberapa alat pertanian, seperti traktor pembajak sawah, penggilingan padi, dan beberapa alat pertanian lainnya, memerlukan solar agar bisa dioperasikan.
(Muhammad Ariadi, TV Tabalong)
