TV Tabalong – High level meeting triwulan kedua Tim Pengendali Inflasi Daerah Tabalong, digelar pada senin 20 juni 2022, di Pendopo Bersinar Pembataan. Rapat ini diikuti jajaran pemerintah Kabupaten Tabalong terkait, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Tabalong, para distributor pasar murah dan operasi pasar, serta sejumlah UMKM lokal.
Dalam sambutannya, Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Tabalong tahun 2021 sebesar 3,28 namun data kumulatif inflasi dari januari hingga Mei 2022 sebesar 3,19 sehingga pertumbuhan ekonomi saat ini hanya 0,09. Oleh karena itu, Bupati Anang mengajak, SKPD terkait agar bersama-sama memenuhi kebutuhan komoditas penyebab inflasi.
“Terkait dengan ayam ras, bawang merah, kacang panjang, telur ayam, supaya bisa tidak lagi menjadi penyumbang penyebab internal inflasi.” ujar Bupati Anang
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah mengatakan, berdasarkan hasil kajian yang pihaknya lakukan, untuk menekan angka inflasi diperlukan sumber pertumbuhan ekonomi baru, seperti manufaktur atau industri pengolahan bahan mentah yang berkelanjutan. Pasalnya setiap daerah di Kalsel, termasuk Tabalong, mempunyai potensi tersebut dan harga jualnya lebih tinggi.
“Bahkan manufaktur dalam skala paling spesifik pun bisa memiliki sustainability lebih tinggi semata-mata hanya mengandalkan kepada sumber daya alam. Jadi kami harapkan kegiatan pertumbuhan ekonomi yang di Tabalong ini bisa diarahkan kepada beberapa sumber pertumbuhan ekonomi baru yang bisa mendukung.” kata Imam
Imam Subarkah meyakini, industri manufaktur dapat berkembang dengan baik di Kabupaten Tabalong, karena memiliki sumber daya alam yang melimpah, serta posisi yang sangat strategis berdekatan dengan IKN Nusantara. (Alfi Syahrin).
