Home Editor's Picks Dispersip Tabalong Telusuri Sejarah Kubah Datu Abi

Dispersip Tabalong Telusuri Sejarah Kubah Datu Abi

by tabalong hari ini
0 comment

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tabalong akan menggali sejarah Kubah Datu Abi yang ada di Desa Sungai Rukam 2 Kecamatan Pugaan. Penggalian sejarah ini dilakukan untuk menelusuri lebih dalam lagi tentang sejarah Datu Abi.

Dari sejarah yang beredar, Kubah Datu Abi sendiri di dalamnya terdapat 4 makam, yaitu makam Datu Kartamina, beserta istri, anak dan menantunya.

Sedangkan nama Datu Abi sendiri merupakan keturunan sekaligus penjaga makam Datu Kartamina, yang hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya dan tidak ada catatan sejarah tentang Datu Abi tersebut.

Sedangkan kisah Datu Kartamina sendiri dapat dilihat dalam buku datu-datu terkenal Kalimantan Selatan, karangan Fahrurraji Asmuni, sastrawan asal Hulu Sungai Utara.

Di dalam buku tersebut diceritakan bahwa Datu Kartamina lahir pada abad ke-14 yang mana dari riwayat tersebut beliau merupakan keturunan Raja Gagalang Kelua, yang memiliki watak pemberani dan liar.

Diriwayatkan, Datu Kartamina memiliki kesaktian yang terkenal, yaitu bisa merubah korek api menjadi buaya, bahkan beliau juga bisa mengubah diri sendiri menjadi buaya kuning.

“Jadi sejarah singkat makam ini dulu waktu zaman seiringan zaman Pangeran Suriansyah ada seorang tokoh yang pertama tama masuk Islam yaitu Datu Kartamina yang mana beliau menyiarkan Agama Islam di wilayah kami sini” ujar Rahmadi, Kepala Desa Sungai Rukam II.

Baca Juga  Uji Ketangkasan UPT Pemasyarakatan Se-Kalsel di Tabalong

Lantaran sejarah Datu Abi masih belum diketahui kejelasannya , Kabid Kearsipan Dispersip Tabalong Rahma Norita , saat ditemui usai Hunting Arsip Senin 20 Februari 2023 mengatakan pihaknya akan mencoba menggali dan mencari keturunan dari Datu Abi tersebut, yang mana menurut warga sekitar, ahli waris tersebut saat ini tinggal di Barabai Hulu Sungai Tengah.

“Kebetulan keturunan yang ini tidak berada di tempat yang menjaga makam ini tapi ada buku yang pernah dibuat oleh keturunan disini tentang kesejarahan yang ada disini, nah jadi kami akan menggali buku buku tersebut dimana keberadaannya, kebetulan anak yang menunggu disini ada di Barabai, nah jadi nanti kami ingin kesana menelusuri ataupun melalui telpon ataupun mereka yang datang, kami ingin menggali, sehingga dengan ada keabsahan bisa kami expose melalui jaringan SIKN-JIKN,” kata Rahma Norita, Kabid Kearsipan Dispersip Tabalong.

Kubah ini sendiri masih dirawat dan dijaga oleh ahli waris yang masih ada di desa ini, bahkan juga masih terdapat beberapa peninggalan sejarah, seperti piring, nampan, dan beberapa peninggalan lainnya, namun ahli waris yang ada disini pun tidak mengetahui pasti tentang diberi nama Kubah Datu Abi tersebut.

Muhammad Ariadi, TV Tabalong

Related Articles

Leave a Comment