Sejak tahun pelajaran 2021-2022, sejumlah sekolah di Tabalong, baik dari jenjang PAUD hingga SMP, mulai menerapkan kurikulum merdeka belajar di satuan pendidikan mereka. berdasarkan dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong, saat ini sekolah yang sudah mendapatkan SK untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, untuk jenjang PAUD mencapai 0,65 persen, sd 33,3 persen, dan jenjang SMP 3,3 persen.
Jumlah ini dinilai masih tergolong sedikit. Rendahnya persentase penerapan kurikulum merdeka terjadi karena masih adanya proses adaptasi dari satuan pendidikan akan penerapan kurikulum baru.
Mengatasi hal tersebut, Disdikbud Tabalong gencar mensosialisasikan sistem kurikulum merdeka baik terhadap para guru mata pelajaran maupun kepala sekolah. Kepala Seksi Kurikulum dan Peserta Didik Disdikbud Tabalong, Khusnul Anwar mengatakan, pendaftaran untuk mendapatkan SK penerapan kurikulum merdeka, akan kembali dibuka di tahun ajaran 2023-2024. Karena hal tersebut ia pun mendorong satuan pendidikan untuk mendaftarkan sekolahnya masing-masing.
“Jadi nanti di awal tahun pembelajaran 2023-2024 ada di buka lagi formasi untuk pendaftaran IKM. Kami dari Dinas Pendidikan memfasilitasi kepada seluruh satuan pendidikan yang ada di wilayah kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong untuk berpartisipasi mendaftar IKM,” katanya.
Dorongan penerapan kurikulum merdeka dilakukan karena mengikuti anjuran kementerian. Namun karena kurikulum merdeka dinilai sebagai kurikulum baru yang sudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi ilmu pengetahuan dan Teknologi saat ini.
(Maria Ulfah, TV Tabalong)
