Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tabalong mengungkapkan bahwa secara makroskopik virus flu burung belum ditemukan di Tabalong, hal ini menyusul telah dilakukan surveilans pada unggas itik dan ayam di wilayah Kabupaten Tabalong.
Surveilans dilakukan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Tabalong bersama Balai Veteriner Banjarbaru di wilayah Kecamatan Pugaan, Banua Lawas, dan Kelua pada awal Maret 2023 lalu. Hal ini menyusul telah ditemukannya kasus flu burung pada unggas di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Tanah Bumbu beberapa waktu yang lalu.
Survei sendiri dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari melihat kondisi kesehatan hewan dari fisik dan performanya, hingga melakukan swab di mulut hewan yang terpantau sakit, serta mengambil sejumlah sampel darah untuk kemudian diuji di laboratorium.
Ditemui pada 8 Maret 2023, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet Dinas Perkebunan dan Peternakan Tabalong, Dokter Hewan Suwandi, menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil lab yang dilakukan oleh Balai Veteriner Banjarbaru. Namun berdasarkan hasil survei secara makroskopik, hingga saat ini Kabupaten Tabalong belum ditemukan indikasi adanya flu burung.
“Tadi kalau uji laboratorium lagi berproses, tapi dari survei kemarin yang dipetakan itu tidak ada laporan dan tidak ada indikasi flu burung secara makroskopik ya dilihat dilapangan,” kata Suwandi.
Dokter Hewan Suwandi pun kembali menghimbau agar para peternak dapat menerapkan biosecurity dengan cara menjaga kebersihan kandang, pakan, dan kondisi kesehatan ternak. Selain itu juga, bagi warga yang menemukan tanda-tanda adanya flu burung seperti kematian massal pada unggas, agar dapat segera melaporkan ke Dinas Perkebunan dan Peternakan Tabalong agar penanganannya cepat dan tepat.
Sekedar diketahui, saat ini populasi ternak ayam di Tabalong mencapai 7,5 juta ekor dan populasi ternak itik mencapai 100 ribu ekor.
Maria Ulfah, TV Tabalong
